Wednesday, November 21, 2007

Deasy Benita Priadi, S.Psi, M.B.A.

Yah,, kira-kira itulah gelar yang ingin gua dapatkan dalam waktu kurang lebih 5 tahun ke depan. Kenapa gua berencana untuk ngambil M.B.A. dan bukan memilih untuk jadi psikolog soalnya gua tu pengen punya bisnis sendiri. Kalo menurut kakak gua si gua terobsesi jadi orang kaya, makanya pengen sekolah bisnis. Hehe.. But i have other reasons selain menjadi orang kaya. I'll talk about this later.

Anyway, gua mulai survey sekolah2 M.B.A. yang bagus. Gua ngeliat ranking 100 sekolah M.B.A. terbaik versi Financial Times, dan kebanyakan adanya di Amerika. Yaudah kan, terus gua bukain deh tu website sekolah-sekolah tersebut satu-satu. Informasi yang gua dapat dr website2 tersebut sgt membuat gua kejang-kejang karena..

1. Kebanyakan minta pengalaman kerja, sedangkan gua berencana pgn lngsung sekolah lg setelah lulus S-1. Kalaupun ada sekolah yg memperbolehkan fresh graduate daftar, mereka harus memiliki prestasi2, ga hanya prestasi akademis, tp juga prestasi non-akademis.
2. Sekolah-sekolah di Amerika itu kebanyakan sekolah swasta, which means the tuition fee is extremely expensive, even for Americans. Begitu gua liat perhitungan jumlah pengeluaran disana (termasuk tuition fee, biaya hidup, buku, asuransi, dll, dll) selama setahun bisa mencapai US$71.000. Dikalikan 2 lah itu karena sekolahnya 2 tahun. You do the math lah. Bisa menghabiskan sekitar Rp. 1,4M
3. Terus,, mereka tu mencari orang-orang dengan strong leadership skills, dan orang-orang yang bisa menunjukkan kalo mereka akan menjadi orang sukses. Yah, pokoknya mereka mencari orang-orang yang memiliki kualitas-kualitas seperti itu.

Kalo mau dijabarin satu-satu si panjang banget. Tapi ya itulah, cita-cita harus digantung setinggi langit. Walaupun gua kejang-kejang gua akan tetap bertekad pengen sekolah M.B.A. Mungkin ga di Amrik atau mungkin di Amrik tapi bukan sekolah swasta. Mungkin juga di Amrik dan di sekolah swasta, tp keluarga gua di Jakarta tiap hari makan nasi aking. Entahlah, kita lihat kemana angin akan membawaku.
Batasan antara gantunglah cita-cita setinggi langit sama berharap terlalu muluk tu tipis ya?
What do you think?

3 comments:

suradilaga said...

pertama2 hamba ingin mengucapkan terimakasih..berkat gw iseng,buka website lo,gw jadi tau ada bginian.

dan gw bikin blog jg dongg..latah mampus..

masalah cita2 lo (sory gak nanggepin topik yang laen) tuh bagus bgt. Dan percaya deh sama gw, selama niat lo bagus,pasti ada jalan aja. Lo bakal amaze sama jalan yang bisa tiba2 nongol..

hanya satu hal yang tidak mungkin di dunia ini. Yaitu ketidakmungkinan itu sendiri..

Deasy Priadi said...

Gogon... MAlamat blog lo apa? biar gue link..

Insya Allah ya jalannya dibukakan.
Gila, kata-kata lo gokil. Iya si, kalo kita berani bermimpi, pasti kita akan berani mencapainya.

Cukup sekian kuliah hari ini. Terima kasih..

Anonymous said...

mantap none deasy saya baru baca ,,, tapi akhirnya ditahun 2010 .. terwujud juga cita cita anda !! sukses selalu none deasy